PelangiAsean.com Partner Sejati Untuk Permainan Kartu Anda , Mudah Menangnya Banjir Hadiahnya :) I STATUS BANK : | BCA - ONLINE | MANDIRI - ONLINE | BNI - ONLINE | BRI - ONLINE | DANAMON - ONLINE | PERMATA - ONLINE | PANIN - ONLINE | Untuk LOGIN SITE Di HandPhone menggunakan Link : pelangikiukiu.net dan juga temanpelangi.com
LightBlog

Thursday, May 16, 2019

Ingin Menikah di Usia Muda? Hati-Hati Bisa Mempengaruhi Mental Kamu!

https: img-o.okeinfo.net content 2018 10 28 481 1970104 ingin-menikah-di-usia-muda-hati-hati-bisa-mempengaruhi-mental-kamu-Pr8wz2DrBv.jpg

MUNGKIN, beberapa dari Anda sudah mengetahui bahwa pernikahan di bawah umur, seperti misalnya di bawah usia 17 tahun tidak diperbolehkan. Pernikahan di bawah umur dianggap tidak baik karena dapat berpengaruh terhadap mental dan juga kesehatan fisik mereka.

Hal ini juga dibenarkan oleh para ahli medis. Mereka berpendapat bahwa pernikahan dini dapat menyebabkan dampak negatif, salah satunya adalah bagi mental mereka.

Ketika seorang remaja melakukan pernikahan, kemungkinan besar, mereka belum memiliki mental yang cukup kuat. Selain itu pun, organ reproduksi, khususnya pada perempuan belum terlalu matang sehingga akan meningkatkan risiko apabila ia hamil.

Pernikahan

Kehamilan tersebut pun tentu akan sangat berisiko bagi dirinya dan juga janinnya apabila organ reproduksi dari perempuan tersebut belum siap.

Penelitian terbaru menunjukkan, berhubungan intim ketika masih remaja dapat memengaruhi perkembangan mood dan otak hingga dewasa. Para peneliti dari Ohio State University Collage of Madicine mengungkapkan bahwa pengalaman sosial selama masa remaja dimana ketika otak masih dalam masa perkembangan dapat memiliki banyak konsekuensi.

Dilansir dari berbagai sumber, hal tersebut menunjukkan bahwa pernikahan dini dapat meningkatkan perilaku depresif yang lebih tinggi, perubahan pada otak dan jaringan reproduksi yang lebih kecil dibandingkan dengan mereka yang melakukan hubungan intim ketika dewasa.

Pernikahan
.

Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2007 yang dilakukan sebagai bagian dari studi longitudinal nasional kesehatan remaja menentukan bahwa mayoritas remaja yang dapat menghindari seks sebelum waktunya dapat menghindari risiko yang berbahaya. Karena, risiko kehamilan dan penularan STD masih ada.

Sementara, para remaja yang berhubungan seksual sebelum waktunya, tampaknya lebih rentan terhadap efek psikologis yang negatif. Sebuah penelitian di University of California juga melaporkan bahwa bagi perempuan, mereka memiliki risiko dua kali lipat untuk mengalami dampak psikologis yang negatif, dan tiga kali lipat lebih memungkinkan untuk mengalami trauma.

Karena pada saat melakukan hubungan intim, hal ini juga mempengaruhi seluruh perasaan dari perempuan. Jadi, apabila dilakukan sebelum waktunya, akan sangat memungkinkan bagi anak tersebut mengalami trauma.

No comments:

Post a Comment